CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

27.7.17

Cerita Seorang Pemimpin

Ketika anda mendengar kabar buruk tentang anak buah anda dari orang lain, bahwa anak buah anda tidak berkinerja memuaskan, atau sesederhana tidak melayani orang lain itu, anda percaya. Kabar itu anda simpan dengan tujuan tertentu.

Lalu ketika organisasi anda digoyang atau dipersulit oleh orang lain yang pernah memberikan kabar buruk tentang anak buah anda, serta merta anda langsung mengatakan bahwa ini adalah karena anak buah anda yang kata orang lain berkinerja buruk. Karena orang lain itu tidak menyukai anak buah anda, maka orang itu juga tidak menyukai organisasi yang anda pimpin. Di sini masalahnya, anda telah menyalahkan orang lain untuk menutupi ketidakmampuan dan kelemahan anda bekerja sebagai pemimpin, bahkan anda tidak berusaha menyelesaikannya.


Mudah memang menyalahkan orang lain, dan setiap orang butuh menyelamatkan diri masing-masing, dan itu tepat sekali yang anda lakukan. Mengkambing-hitamkan orang lain, seakan-akan nilai seorang anak buah rendahan sama dengan nilai organisasi. Di sini masalahnya, anda lebih percaya orang lain, ketimbang anak buah sendiri, bahkan ketika anak buah tidak serta merta meminta kepercayaan anda yang tentu teramat mulia, namun hanya praktis meminta sikap mempertanyakan kebenarannya pun tidak anda berikan.

Saya paham, anda butuh menyelamatkan diri, anda butuh alasan untuk menutupi ketidakmampuan anda dalam bernegosiasi, dan kelemahan anda dalam bertutur substansi, saya paham, saya mengerti, bahkan saya tidak menemukan alasan untuk saya tidak mengerti. Dan jika suatu saat nanti organisasi anda dipersulit lagi, anda tinggal memainkan kartu truf menyalahkan orang lain, demi menyelamatkan muka anda.

0 comments: